Jakarta – Membeli motor bekas dengan surat lengkap ternyata tidak selalu menjamin keamanan. Pasalnya, belakangan ini terungkap sindikat pembuat STNK dan BPKB palsu di Medan, Sumatera Utara, yang membuat dokumen palsu tersebut tampak seperti asli.
Kabid Propam Polda Sumatera Barat, AKBP Dwi Agung Setyono, mengingatkan bahwa masyarakat yang membeli kendaraan bodong berisiko dikenakan sanksi pidana, terutama jika kendaraan tersebut merupakan hasil tindak kriminal. “Banyak kerugian bagi masyarakat yang membeli kendaraan bodong, terlebih jika itu hasil dari kejahatan. Bisa kena sanksi pidana,” kata Dwi, dikutip dari NTMCPolri, Rabu (7/5/2025).
Ia menambahkan bahwa masyarakat harus lebih berhati-hati saat membeli motor bekas. “Jangan karena tergiur harga murah, masyarakat tidak lagi memperhatikan keaslian surat-surat kendaraan,” tambahnya.
Kapolda Sumatera Utara, Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto, juga menegaskan bahwa sindikat pemalsuan dokumen kendaraan tersebut tidak hanya beroperasi di Sumatera Utara, tetapi juga di enam provinsi lain. “Sindikat ini menawarkan jasa pembuatan dokumen kendaraan palsu lewat media sosial, seperti Facebook,” ungkap Whisnu.
Sebagai langkah pencegahan, masyarakat disarankan untuk selalu mengecek keaslian STNK dan BPKB kendaraan bekas sebelum membeli. Cara ini dapat dilakukan melalui pengecekan langsung di kantor Samsat atau melalui aplikasi resmi yang disediakan oleh kepolisian.
