Sidoarjo – Suasana Sabtu pagi (25/10/2025) di Kabupaten Sidoarjo terasa berbeda dari biasanya. Di tengah semarak peringatan Hari Santri Nasional 2025, deru motor klasik memecah kesunyian desa Putat, Kecamatan Tanggulangin. Ratusan santri bersama jajaran Satlantas Polresta Sidoarjo tampak kompak melakukan konvoi motoran klasik sembari menyerukan pesan keselamatan berlalu lintas.
Kegiatan unik ini dipimpin langsung oleh Kasat Lantas Polresta Sidoarjo, Kompol Jodi Indrawan, yang ikut berbaur bersama para santri dari Pondok Pesantren Manbaul Hikam dan kader GP Ansor Sidoarjo. Rombongan memulai perjalanan dari halaman pondok menuju Mako Polresta Sidoarjo, dengan rute yang melintasi beberapa titik padat lalu lintas di wilayah Tanggulangin dan Kota Sidoarjo.
Setibanya di Mako Polresta, para santri disambut dengan kegiatan sosialisasi keselamatan berkendara yang dikemas secara santai dan edukatif. Mereka mendapatkan pengetahuan seputar pentingnya menaati aturan lalu lintas, melengkapi surat-surat kendaraan, serta menjaga etika berkendara di jalan raya.
Kompol Jodi Indrawan mengatakan bahwa kegiatan motoran klasik ini bukan sekadar ajang hiburan, melainkan bentuk nyata sinergi antara kepolisian dan kalangan pesantren dalam menanamkan nilai kedisiplinan di jalan raya.
“Kami sangat mengapresiasi antusiasme para santri yang turut serta dalam kegiatan ini. Santri adalah agen perubahan di tengah masyarakat, dan melalui momentum Hari Santri Nasional, kami ingin mengajak mereka menjadi pelopor keselamatan berkendara,” ujar Jodi.
Ia menambahkan, budaya tertib lalu lintas harus dimulai dari kalangan muda, termasuk para santri yang dikenal memiliki kedisiplinan tinggi. Dengan menggandeng pesantren, pesan keselamatan berkendara diharapkan dapat menjangkau lebih luas hingga ke masyarakat akar rumput.
“Budaya tertib berlalu lintas harus dimulai dari kesadaran. Dengan menggandeng santri, kami berharap pesan positif ini bisa menyebar lebih luas ke masyarakat,” lanjutnya.
Selama kegiatan berlangsung, para santri tampak antusias dan penuh semangat. Mereka tidak hanya mengikuti konvoi dengan tertib, tetapi juga membawa poster dan spanduk bertuliskan imbauan keselamatan, seperti ‘Santri Tertib, Jalan Aman’ dan ‘Keselamatan di Jalan, Cermin Iman’.
Sementara itu, Pengasuh Pondok Pesantren Manbaul Hikam, KH Abdul Wahid Harun, menyambut baik sinergi yang terjalin antara pihak pesantren dan kepolisian. Menurutnya, kegiatan ini membuktikan bahwa santri memiliki peran besar dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
“Kegiatan ini menunjukkan bahwa santri selalu siap berkolaborasi dengan siapa pun, termasuk Kepolisian, demi menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat,” ujarnya.
Abdul Wahid menegaskan bahwa pesantren tidak hanya menjadi tempat menimba ilmu agama, tetapi juga wadah pembentukan karakter dan kepedulian sosial. Melalui kegiatan ini, ia berharap santri semakin memahami pentingnya tertib berlalu lintas sebagai bagian dari tanggung jawab moral.
“Dengan semangat Hari Santri Nasional, kami ingin terus berkontribusi untuk negeri. Santri harus mampu menjadi contoh — bukan hanya dalam ibadah dan moral, tetapi juga dalam perilaku di jalan raya,” pungkas KH Abdul Wahid Harun.
Kegiatan motoran klasik ini diakhiri dengan doa bersama dan sesi foto di halaman Mako Polresta Sidoarjo. Para santri tampak bangga bisa turut serta dalam kegiatan yang menggabungkan nilai religius, budaya, dan keselamatan berkendara, sekaligus menegaskan bahwa santri zaman kini siap berperan aktif membangun negeri dengan cara yang positif dan kreatif. (rif)









