Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
PeristiwaDaerah

Seluruh Korban Ditemukan, KH. Zaenal Abidin Sampaikan Duka dan Terima Kasih untuk Semua Pihak

×

Seluruh Korban Ditemukan, KH. Zaenal Abidin Sampaikan Duka dan Terima Kasih untuk Semua Pihak

Share this article
Ketua Alumni Ponpes Al Khoziny sekaligus Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sidoarjo, KH. Zaenal Abidin.
Ketua Alumni Ponpes Al Khoziny sekaligus Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sidoarjo, KH. Zaenal Abidin.
Example 468x60

Sidoarjo – Duka mendalam menyelimuti Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo. Setelah seluruh korban ambruknya musholla ditemukan, doa dan air mata mengiringi penutupan operasi pencarian. Ketua Alumni sekaligus Ketua PCNU Sidoarjo, KH. Zaenal Abidin, menyampaikan pernyataan penuh haru dan ketulusan bagi para santri yang gugur dalam tragedi tersebut.

Tragedi ambruknya bangunan musholla Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, yang terjadi pada Senin (29/09) lalu, akhirnya memasuki babak akhir. Setelah sembilan hari proses pencarian tanpa henti, seluruh korban berhasil ditemukan oleh tim SAR gabungan. Basarnas resmi menutup operasi pencarian dan pertolongan (opsar) pada Selasa (07/10/2025), menandai berakhirnya salah satu operasi terbesar yang pernah dilakukan di wilayah Sidoarjo.

Example 300x600

Pasca ditemukannya seluruh korban, suasana duka masih menyelimuti kompleks Ponpes Al Khoziny. Pada Selasa (07/10/2025) pagi, sebelum apel penutupan opsar digelar, Ketua Alumni Ponpes Al Khoziny sekaligus Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sidoarjo, KH. Zaenal Abidin, memberikan pernyataan yang sarat haru dan ketulusan di hadapan awak media.

KH. Zaenal Abidin mengawali dengan ucapan Innalillahi Wa Innailaihi Roji’un, sebagai bentuk duka mendalam atas wafatnya para santri yang menjadi korban.

“Saya mewakili keluarga ndalem, menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya para kader istimewa, santri-santri kami,” ucapnya lirih menahan tangis.

Menurut KH. Zaenal, para santri yang meninggal dunia merupakan penuntut ilmu yang gugur dalam keadaan mulia. “Kami yakin bahwa mereka meninggal dunia dalam kondisi tholabul ilmi, menuntut ilmu, bersuci, dan sedang melaksanakan sholat. Kami yakin dan berani bersumpah mereka husnul khotimah,” ujarnya dengan suara bergetar.

Dalam kesempatan itu, KH. Zaenal juga menyampaikan permohonan maaf mewakili keluarga besar ndalem Ponpes Al Khoziny. Ia menyesal apabila selama proses evakuasi dan penanganan bencana, terdapat hal-hal yang kurang berkenan di hati masyarakat maupun rekan media. “Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya, manakala pelayanan kami kepada para santri dan masyarakat belum maksimal, juga kepada teman-teman wartawan yang mungkin mendapat perlakuan kurang nyaman dari para santri karena situasinya yang sangat emosional,” tuturnya.

KH. Zaenal menegaskan bahwa seluruh pihak di lingkungan pesantren memiliki niat yang sama untuk memberikan yang terbaik bagi semua. Ia juga mengapresiasi empati dan dedikasi para jurnalis yang terus memberitakan dengan penuh kepedulian. “Terima kasih kepada teman-teman media yang ikut berpartisipasi dan berempati terhadap peristiwa ini. Mudah-mudahan semua ini menjadi bagian dari catatan amal baik kita ketika kelak meninggal dunia,” ucapnya.

Selain itu, KH. Zaenal menyampaikan terima kasih yang mendalam kepada semua pihak yang terlibat dalam proses pencarian dan penanganan korban. Ia menyebut sinergi luar biasa antara pemerintah, relawan, dan masyarakat sebagai bentuk nyata kepedulian bangsa.

“Kami ucapkan terima kasih kepada Basarnas, BNPB, BPBD, Damkar, relawan, dan seluruh unsur kementerian serta masyarakat yang sudah memberikan tenaga, doa, dan empati. Ini adalah kebersamaan yang luar biasa,” katanya.

Sebagai wujud penghormatan dan doa bagi para korban, KH. Zaenal mengungkapkan bahwa pihak alumni akan membadalkan umrah bagi santri yang wafat.

“Kami berikan hadiah berupa badal umroh kepada para korban, khususnya yang meninggal dunia. Karena banyak alumni dan santri kami yang berada di Mekkah, mereka akan membantu mendaftarkan dan melaksanakan badal umroh atas nama para korban,” jelasnya.

Mengakhiri pernyataannya, KH. Zaenal Abidin berharap tragedi ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak untuk memperkuat solidaritas, keikhlasan, dan kepedulian antarsesama.

“InsyaAllah, para santri yang wafat telah mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah. Bagi kami, mereka bukan hanya korban, tetapi syuhada ilmu yang meninggalkan keteladanan bagi seluruh keluarga besar Al Khoziny,” pungkasnya. (rif)

Example 300250
Example 120x600
error: Nice Try :)