Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Daerah

Sesar Citarik Pemicu Gempa Bogor, Warga Diminta Waspada Potensi Lanjutan

×

Sesar Citarik Pemicu Gempa Bogor, Warga Diminta Waspada Potensi Lanjutan

Sebarkan artikel ini
Gempa Bogor
Example 468x60

Bogor – Gempa bumi berkekuatan 4,1 magnitudo yang mengguncang wilayah Bogor, Jawa Barat pada Kamis malam (10/4) diduga kuat dipicu oleh aktivitas Sesar Citarik, sesar aktif yang membentang dari Pelabuhan Ratu hingga Bekasi.

Menurut keterangan Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Dr. Daryono, gempa ini termasuk dalam kategori gempa tektonik kerak dangkal (shallow crustal earthquake), dengan mekanisme geser mendatar mengiri (sinistral strike-slip).

Example 300x600

“Gempa yang terjadi dipicu aktivitas Sesar Citarik yang memang melintasi wilayah padat penduduk, termasuk Bogor,” jelas Daryono.

BMKG mencatat pusat gempa berada di darat, pada kedalaman yang dangkal. Sejumlah rumah di sekitar episentrum dilaporkan mengalami kerusakan ringan hingga sedang, namun belum ada laporan korban jiwa.

Apa Itu Sesar Citarik?

Sesar Citarik merupakan patahan aktif yang telah terbentuk sejak periode Miosen Tengah, menurut hasil penelitian dari Pusat Survei Geologi. Sesar ini memiliki panjang sekitar 250 kilometer, dan terbagi menjadi tiga segmen: selatan, tengah, dan utara. Ketiga segmen ini memiliki karakteristik serta potensi seismik yang berbeda.

Sesar ini membentang dengan orientasi timur laut–barat daya, dan pernah memicu gempa bumi merusak di wilayah Jawa Barat. Beberapa di antaranya terjadi pada:

  • 23 Juli 1962 (M 5,0) di Klapanunggal, Sukabumi

  • 26 November 1973 (M 4,9) di Cianjur-Sukabumi

  • 4 Juni 2012 (M 6,1) di wilayah yang sama

Terakhir, pada Agustus 2019, wilayah ini juga mengalami serangkaian gempa kecil dengan kekuatan antara M 2,0 hingga M 4,2.

Waspada Ancaman Gempa di Jalur Sesar Aktif

Berdasarkan informasi dari PVMBG Kementerian ESDM, wilayah yang dilalui Sesar Citarik – termasuk Bogor, Sukabumi, dan Bekasi – perlu meningkatkan kesiapsiagaan karena lokasi tersebut memiliki kerentanan tinggi terhadap aktivitas tektonik.

Pakar geologi menilai bahwa aktivitas sesar ini tidak bisa diprediksi kapan akan kembali memicu gempa, namun warga disarankan untuk tetap waspada dan memahami mitigasi bencana.

BMKG mengimbau masyarakat tetap tenang namun waspada. “Pahami cara evakuasi, jangan mudah terprovokasi isu tidak benar yang beredar setelah gempa,” tambah Daryono.

Example 300250
Example 120x600