Sidoarjo – Setelah insiden pembakaran dan penjarahan Gedung Grahadi serta Polsek Tegalsari di Surabaya, rangkaian aksi kekerasan kembali berlanjut hingga ke wilayah perbatasan Surabaya dan Sidoarjo. Sasaran berikutnya adalah pos polisi yang berada di kawasan Bundaran Waru, Surabaya, pada Minggu (31/08/2025) dini hari sekitar pukul 01.30 WIB.
Sekelompok remaja tampak mendatangi pos polisi milik Polrestabes Surabaya tersebut secara bergerombol. Mereka langsung melakukan perusakan dengan mencopot beberapa bagian logam dan rambu-rambu di sekitar bangunan. Aktivitas ini berlangsung cepat tanpa adanya upaya pencegahan.
Tak lama setelah aksi perusakan dimulai, kobaran api mulai terlihat dari dalam pos. Api kemudian menjalar ke bagian atap dan mencapai videotron yang terpasang di atas bangunan. Percikan api dari layar videotron turut memperparah kondisi kebakaran yang terjadi.
Situasi di lokasi tampak mencekam, terlebih karena tidak terlihat kehadiran petugas yang berjaga saat kejadian berlangsung. Ketidakhadiran aparat membuat para pelaku leluasa menjalankan aksinya tanpa gangguan.
Warga sekitar yang sempat mendekati lokasi memilih untuk segera menjauh. Kekhawatiran terhadap kemungkinan ledakan atau bentrokan membuat mereka mengamankan diri di tempat yang lebih jauh dari titik kejadian.
Beberapa pengendara yang melintas di sekitar Bundaran Waru terlihat memperlambat laju kendaraan. Keberadaan api dan kerumunan massa membuat lalu lintas tersendat, meskipun belum sampai menimbulkan kemacetan total.
Bangunan pos polisi mengalami kerusakan parah, terutama pada bagian dalam dan atap. Api yang membesar dengan cepat membuat sebagian besar struktur tidak lagi dapat diselamatkan. Asap hitam tebal membubung tinggi dan terlihat dari radius beberapa kilometer.
Hingga berita ini diturunkan, belum diperoleh informasi mengenai identitas para pelaku maupun jumlah kerugian yang ditimbulkan. Belum ada keterangan resmi dari pihak berwenang terkait tindak lanjut atau langkah penanganan yang akan dilakukan pasca kejadian ini. (rif)