Sidoarjo – Proses pencarian korban ambruknya bangunan musholla tiga lantai Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny, Kecamatan Buduran, Sidoarjo, kembali membuahkan hasil. Jumat (03/10/2025) sekitar pukul 10.17 WIB, Tim SAR gabungan berhasil menemukan satu korban lagi dalam kondisi meninggal dunia.
Penemuan ini menambah jumlah korban meninggal dunia yang telah dievakuasi menjadi delapan orang. Sementara itu, puluhan santri lainnya masih dinyatakan hilang dan diduga kuat tertimbun material bangunan musholla yang ambruk pada Senin (29/09/2025) lalu.
Kepala Kantor SAR Surabaya, Nanang Sigit, menjelaskan proses evakuasi dilakukan secara hati-hati mengingat struktur bangunan masih labil. Lokasi penemuan korban berada di sektor A2, tepatnya di bagian belakang musholla yang digunakan sebagai tempat wudhu.
“Hari ini sejak pagi, kami mengevakuasi korban dalam kondisi meninggal dunia. Di sektor A2, bagian belakang atau tempat wudhu, ditemukan dua korban meninggal dunia. Sementara korban ketiga ditemukan di sisi samping kiri tidak jauh dari lokasi sebelumnya, juga dalam kondisi meninggal dunia sekitar pukul 10.17 WIB, jenazah langsung dievakuasi menuju RS Bhayangkara Polda Jatim” jelas Nanang.
Menurutnya, Tim SAR melaksanakan dua kegiatan sekaligus. Di satu sisi, proses pembongkaran material bangunan terus dilakukan menggunakan alat berat, sementara di sisi lain tim juga berupaya mempercepat evakuasi secara manual di area yang dinilai lebih aman. “Untuk pembersihan, masih dilakukan pemotongan beton-beton reruntuhan agar akses lebih mudah,” tambahnya.
Hingga kini, proses evakuasi masih berlangsung dengan fokus utama menyisir titik-titik yang diduga menjadi lokasi terjebaknya para santri. Suasana haru terus menyelimuti posko utama, di mana keluarga korban masih setia menunggu kabar tentang sanak saudara mereka.
Dengan ditemukannya korban terbaru, Tim SAR menegaskan akan terus bekerja maksimal hingga seluruh korban berhasil ditemukan.
“Kami akan tetap berupaya semaksimal mungkin, baik dengan alat berat maupun evakuasi manual, agar seluruh korban bisa segera dievakuasi,” pungkas Nanang Sigit. (rif)
