Surabaya – Penahanan puluhan ijazah milik mantan karyawan oleh pemilik CV Sentosa Seal, Jan Hwa Diana, akhirnya berbuntut hukum. Perempuan tersebut resmi ditetapkan sebagai tersangka dan kini ditahan oleh penyidik Ditreskrimum Polda Jawa Timur.
Dari hasil penyidikan, Jan Hwa Diana diduga telah menyimpan dan menahan 108 ijazah eks karyawan yang seharusnya dikembalikan usai hubungan kerja berakhir. Aksi ini membuatnya dijerat Pasal 372 KUHP tentang penggelapan dengan ancaman hukuman hingga empat tahun penjara.
“Benar, kami mengamankan 108 ijazah yang selama ini ditahan oleh tersangka. Ijazah itu milik karyawan yang telah berhenti bekerja dari perusahaan,” ungkap AKBP Suryono, Wakil Direktur Reskrimum Polda Jatim, Jumat (23/5/2025).
Puluhan dokumen pendidikan tersebut ditemukan saat penggeledahan di rumah pribadi Jan Hwa Diana. Barang bukti itu kini telah disita penyidik, dan sebagian besar telah dikembalikan kepada pemiliknya.
Kasus ini bermula dari laporan sejumlah mantan karyawan, termasuk seorang pelapor bernama Sasmita, yang merasa ijazah mereka ditahan secara sepihak oleh perusahaan. “Laporan awal dari sembilan orang, dan berkembang setelah kami melakukan penelusuran lebih lanjut,” imbuh Suryono.
Tak hanya tersandung kasus penggelapan ijazah, sebelumnya Jan Hwa Diana juga terlibat kasus perusakan kendaraan, yang membuatnya terlebih dahulu ditahan oleh Polrestabes Surabaya.
Perseteruan ini sempat memantik perhatian publik, terlebih saat Wakil Wali Kota Surabaya Armuji ikut turun tangan menanggapi kasus penahanan ijazah karyawan oleh perusahaan.
Saat ini, proses penyidikan terhadap Jan Hwa Diana masih berjalan. Pihak kepolisian memastikan akan menuntaskan kasus ini hingga tuntas demi memberikan kepastian hukum bagi para mantan karyawan.
