Sidoarjo – Video viral yang diunggah akun Instagram Pojok Bungurasih, menampak-kan crew bus yang kesal karena toilet di Terminal Tipe A Purabaya di Sidoarjo ditutup, menggemparkan jagat media sosial. Pasalnya, terminal tersibuk dan terbesar di Jawa Timur itu mengalami problem di toilet yang tidak bisa digunakan sehingga harus ditutup.
Toilet tidak bisa digunakan disebabkan karena septic tank penuh, begitu bunyi pengumuman dipapan informasi. Maka, baik para calon penumpang maupun awak bus tak bisa mandi, maupun buang air di toilet umum terminal, hal ini tentunya cukup meresahkan para calon penumpang.
Dalam video tersebut, tampak seorang pria mengumpat hingga menyalahkan pemerintah. Meskipun toilet tersebut gratis, namun ia menyayangkan tidak terawatnya toilet di terminal, sehingga menyebabkan WC mampet.
“Terminal Purabaya krisis toilet. Waduh, toilet gratis buntu. Kasihan perempuan pak (kalau mau ke WC, red), perut sakit, mules, tidak bisa ke toilet. (Toilet, red) barat dan timur ditutup,” ujar pria dalam video itu.
Saat dikonfirmasi awak media I-Todays, Rabu (13/08/2025), pihak terminal mengakui jika video viral tersebut dibuat di depan salah satu toilet yang sedang tidak bisa digunakan. Hal itu diungkapkan oleh Pengawas Satuan Pelayanan (Wassatpel) Terminal Tipe A Purabaya, Eko Hadi Prasetyo.
Menurut Eko, pengelolaan toilet yang ada di terminal sering terjadi permasalahan, setelah pengelolaannya diambil alih pihak terminal. Diketahui, sebelumnya toilet dikelola oleh pihak ketiga.
“Saya sudah melakukan pengecekan bersama teman-teman di lapangan dan sudah meninjau situasi maupun kondisi toilet yang ada,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, tidak ada permasalahan yang terjadi saat dikelola oleh pihak ketiga, namun berbayar. Setelah dikelola oleh pihak terminal, toilet tersebut digratiskan. Berbagai macam permasalahan timbul setelah toilet digratiskan.
“Kadang-kadang dari WC nya mampet, salurannya putus, segala macam,” terangnya.
Salah satu faktornya adalah segi Sumber Daya Manusia (SDM) yang kurang. Terlebih, menurutnya, luasan terminal yang cukup besar. “SDM kita memang terbatas, kemarin tidak ada masalah, setelah kita ambil jadi masalah,”imbuhnya.
Karena itu, pihaknya akan melakukan komunikasi intens dengan pengelola toilet sebelumnya untuk memecahkan permasalahan tersebut.
“Kita juga akan sampaikan ke BPTD (Balai Pengelola Transportasi Darat) untuk mencari jalan keluar terbaik,” ungkapnya.
Sementara itu, dari sumber beberapa crew bus mengatakan, bahwa toilet bahkan Mushollah ditutup sudah kurang lebih satu tahun.
“Sudah setahun terakhir mas toilet bahkan Mushollah ditutup. Hal ini menjadi keresahan kami para crew bus serta para penumpang,”ujar salah satu crew bus yang dibenarkan rekan-rekannya.
Guna perbaikan fasilitas serta pelayanan terhadap penumpang, rencananya pihak terminal akan kembali menyerahkan pengelolaan toilet ke pihak ketiga. Namun, pihaknya akan berkomunikasi dengan BPTD. (rif)