Sidoarjo – Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur (Jatim) terus bekerja tanpa henti dalam proses identifikasi korban ambruknya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny, Kecamatan Buduran, Sidoarjo. Hingga Senin (06/10/2025) malam, tim berhasil mengidentifikasi 8 kantong jenazah yang terdiri dari 7 jenazah utuh dan satu bagian tubuh atau body part.
Proses identifikasi dilakukan dengan menggabungkan berbagai metode ilmiah yang teliti dan terstandar. Tim DVI memadukan data antemortem dari keluarga korban seperti rekam medis, gigi, sidik jari, serta properti pribadi dengan data post mortem hasil pemeriksaan forensik di lapangan. Pencocokan kedua data tersebut menjadi kunci utama dalam mengungkap identitas para korban, meskipun sebagian ditemukan dalam kondisi tidak utuh akibat tertimpa reruntuhan bangunan musala.
Kabid Dokkes Polda Jatim, Kombes Pol. Khusnan Marzuki, menjelaskan bahwa proses identifikasi berjalan dengan penuh kehati-hatian.
“Tim DVI bekerja siang dan malam dengan prinsip kehati-hatian dan ketelitian tinggi. Kami memastikan setiap korban dapat diidentifikasi dengan benar agar dapat segera dikembalikan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan dengan layak,” ujarnya.
Dari hasil rekonsiliasi data yang dilakukan Senin malam, delapan kantong jenazah berhasil teridentifikasi dengan rinci. Tujuh di antaranya merupakan jenazah utuh, sedangkan satu kantong lainnya berisi potongan tubuh yang telah dicocokkan secara ilmiah.
Adapun tujuh korban yang berhasil diidentifikasi yakni:
1. Muhammad Raihan Mustofa (17), warga Kelurahan Banyuayu, Kecamatan Kamal, Kabupaten Bangkalan, Madura.
2. Abdul Fatah (18), warga Asem Manunggal.
3. Wasiur Rohim (17), warga Gayungan, Surabaya.
4. Muhammad Aziz Pratama Yudistira (16), warga Pulau Kapuk Mekar Mukti, Cikarang Utara, Bekasi, Jawa Barat.
5. Muhammad Dafin (13), warga Desa Bulu Lor, Semarang, Jawa Tengah — identifikasi berdasarkan dua kantong jenazah.
6. Muhammad Ali Rahbini (19), warga Dusun Plaza Bireuen, Tambelang, Sampang, Jawa Timur.
7. Sulaiman Hadi (15), warga Morleki Kolla Modung, Bangkalan, Madura.
Sebelumnya, 10 jenazah sudah berhasil diidentifikasi adalah:
1. Maulana Alfan Ibrahimavic (13) warga Pabean Cantian, Surabaya.
2. Mochammad Mashudulhaq (14) warga Dukuh Pakis, Surabaya
3. Muhammad Soleh (22) warga Jalan Madura, Tanjung Pandan, Bangka Belitung.
4. Rafi Catur Okta Mulya Pamungkas (17) warga Putat Jaya, Surabaya
5. Moch. Agus Ubaidillah (14) warga Gresik Gadukan, Morokrembangan, Surabaya
6. Firman Nur (16) warga Tembok Lor, Bubutan, Surabaya
7. Muhammad Azka Ibadur Rohman (13) warga Kenjeran, Surabaya
8. Daul Milal (15) warga Kapasan, Surabaya
9. Nuruddin (13) warga Karang Gayam, Blega, Bangkalan
10. Ahmad Rijalul Haq (16) warga Dapuan Baru, Krembangan Utara, Surabaya
Kombes Pol. Khusnan Marzuki menyampaikan rasa duka mendalam atas tragedi ini. “Atas nama keluarga besar Polda Jawa Timur, kami turut berbelasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada para korban dan keluarga yang ditinggalkan. Semoga mereka mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT, dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan serta ketabahan menghadapi musibah ini,” tuturnya dengan penuh empati. (rif)












