Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Peristiwa

Tim DVI Polda Jatim Kembali Umumkan Hasil Identifikasi, Total 51 Korban Ponpes Al Khoziny Terungkap

×

Tim DVI Polda Jatim Kembali Umumkan Hasil Identifikasi, Total 51 Korban Ponpes Al Khoziny Terungkap

Share this article
Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabiddokkes) Polda Jatim, Kombes Pol Khusnan Marzuki saat menggelar konpers di Mapolda Jatim.
Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabiddokkes) Polda Jatim, Kombes Pol Khusnan Marzuki saat menggelar konpers di Mapolda Jatim.
Example 468x60

Sidoarjo — Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur kembali berhasil mengidentifikasi satu lagi jenazah korban ambruknya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo. Hasil identifikasi terbaru ini diumumkan dalam konferensi pers di Rumah Sakit Bhayangkara, Surabaya, Sabtu (11/10/2025) malam.

Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabiddokkes) Polda Jatim, Kombes Pol M. Khusnan Marzuki, menyampaikan bahwa hingga saat ini total korban yang telah berhasil diidentifikasi mencapai 51 orang. Proses identifikasi dilakukan dengan metode DNA, sidik jari, dan pencocokan data medis gigi.

Example 300x600

“Dari 67 kantong jenazah yang kami terima, saat ini sudah ada 51 korban yang berhasil kami identifikasi. Masih ada 13 kantong jenazah lagi yang sedang kami cocokkan datanya,” ujar Khusnan Marzuki dalam konferensi pers tersebut.

Satu kantong jenazah yang baru saja teridentifikasi diketahui adalah milik Muhammad Ridwan Sahari (14), santri asal Bendul Merisi, Surabaya. Identitas Ridwan dipastikan setelah hasil pemeriksaan DNA dan data medis gigi cocok dengan data ante mortem yang diberikan oleh pihak keluarga.

Lebih lanjut, Khusnan menjelaskan bahwa total kantong jenazah yang diterima tim DVI berjumlah 67. Sementara itu, laporan kehilangan dari keluarga atau data ante mortem yang masuk sebanyak 63.

“Jadi laporan kehilangan ante mortem ada 63. Yang sudah teridentifikasi korban ada 51. Artinya, ada 12 laporan kehilangan yang belum teridentifikasi dan 13 kantong jenazah yang masih dalam proses pencocokan,” jelasnya.

Menurut Khusnan, proses identifikasi tidak bisa dilakukan secara terburu-buru karena kondisi sebagian besar jenazah sudah tidak utuh dan mengalami kerusakan akibat tertimpa reruntuhan bangunan. Tim DVI terus bekerja dengan hati-hati agar hasil identifikasi tetap akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.

“Proses identifikasi ini membutuhkan waktu karena kondisi sampel yang kurang baik. Namun, kami tetap berkomitmen untuk menuntaskan seluruh identifikasi agar keluarga korban mendapatkan kepastian,” tegas Kombes Pol M. Khusnan Marzuki. (rif)

Example 300250
Example 120x600
error: Nice Try :)