Surabaya – Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur kembali mengumumkan perkembangan hasil identifikasi korban ambruknya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo. Hingga Selasa (07/10/2025), total 34 jenazah dari 67 korban berhasil diidentifikasi. Proses identifikasi dilakukan secara teliti melalui pemeriksaan medis, rekam data ante mortem, serta uji DNA di RS Bhayangkara Surabaya.
Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabiddokkes) Polda Jatim, Kombes Pol Khusnan Marzuki, mengatakan bahwa pada hari ini pihaknya berhasil mengidentifikasi tambahan 17 jenazah baru.
“Tim DVI Polda Jatim telah berhasil melaksanakan identifikasi terhadap 18 kantong jenazah yang terdiri dari 17 jenazah dan 1 body part. Dari hasil pemeriksaan, 18 kantong jenazah tersebut cocok atau match dengan 17 data ante mortem,” ujarnya dalam konferensi pers di RS Bhayangkara Surabaya.
Khusnan menjelaskan, dari hasil pemeriksaan medis dan DNA, terdapat satu kasus di mana dua kantong jenazah ternyata merupakan bagian dari satu korban yang sama. “Kami gabungkan antara pemeriksaan medis dan DNA, hasilnya satu orang dari dua kantong jenazah atas nama Moh. Ali Sirojuddin, laki-laki, 13 tahun,” ungkapnya. Ia menambahkan, proses identifikasi tidak hanya dilakukan dengan pengamatan visual, tetapi juga melibatkan pencocokan gigi, sidik jari, hingga profil DNA yang didapat dari keluarga korban.
Berikut daftar 17 korban yang berhasil diidentifikasi pada Selasa (07/10/2025):
1. Mohammad Anas Fahmi (15) – Banyuajuh, Kamal, Bangkalan
2. Muhammad Reza Syfai Akbar (14) – Peneleh Ganteng, Surabaya
3. Afifuddin Zarkasi (13) – Balongsari, Tandes, Surabaya
4. Moh. Rizki Maulana Saputra (16) – Wadungasih, Buduran, Sidoarjo
5. Moh. Ubaidillah (17) – Karpote, Blega, Bangkalan
6. Virgiawan Narendra Sugiarto (16) – Mayong, Karangbinangun, Lamongan
7. Moch. Ali Sirojuddin (13) – Dupak, Krembangan, Surabaya
8. Muhammad Azam Habibi (14) – Sidotopo, Semampir, Surabaya
9. Maulidy Hasany Kamil (16) – Karang Gayam, Blega, Bangkalan
10. Ach. Fathoni Abil Falaf (17) – Tangungguh, Tanjung Bumi, Bangkalan
11. M. Azam Alby Alfa Himam (17) – Karang Gayam, Blega, Bangkalan
12. Khoirul Mutaqin (18) – Banjarmlati, Mojoroto, Kediri
13. Farhan (17) – Kutisari, Tenggilis Mejoyo, Surabaya
14. Syafiuddin (15) – Pejeruhan, Kedungdung, Sampang
15. Achmad Ghiffary Haekal Nur (17) – Sidokumpul, Gresik
16. Muhammad Ubaydillah (15) – Sungai Kakap, Kubu Raya, Kalimantan Barat
17. Achmad Alby Fahri (13) – Semampir, Surabaya
Sebelumnya, tim DVI juga telah mengidentifikasi 17 jenazah lainnya pada tahap awal, sehingga total korban yang sudah dikenali kini mencapai 34 orang. Proses identifikasi ini terus berjalan, mengingat masih terdapat puluhan jenazah lain yang menunggu kepastian identitas.
“Kami terus berkomitmen menuntaskan proses identifikasi ini hingga semua korban teridentifikasi dengan benar. Saat ini operasi DVI masih berlangsung, termasuk pendalaman data ante mortem dari pihak keluarga dan pemeriksaan post mortem di RS Bhayangkara,” pungkas Kombes Pol Khusnan Marzuki. (rif)












