Gresik, BASARNAS – Tim SAR gabungan kembali berupaya mencari Ahmada Ainun Haq (9) warga desa Dukunanyar RT 05 RW 02, kecamatan Dukun, kabupaten Gresik, yang sebelumnya dilaporkan tenggelam di Bengawan Solo.
Kepala Kantor SAR Kelas A Surabaya, Nanang Sigit P.H., S..IP., mengatakan, pada hari keempat pencarian ini, Kamis (5/6/2025), sebanyak lima SRU air bergerak melakukan penyisiran di aliran Bengawan Solo.
SRU air pertama dan kedua melakukan penyisiran menggunakan perahu karet di sisi kanan dan kiri sungai, menempuh jarak sejauh sekitar 2,06 kilometer, hingga menuju daerah bendungan gerak Sembayat.
Dari bendungan gerak Sembayat, SRU air ketiga melanjutkan penyisiran menuju ke daerah jembatan Sembayat, dengan menempuh jarak sejauh 11,8 kilometer. SRU air keempat kemudian melanjutkan penyisiran menuju daerah Randuboto, menempuh jarak sejauh 8,5 kilometer.
Sementara itu, SRU air kelima melakukan penyisiran dari daerah Randuboto menuju ke muara, dengan menempuh jarak sejauh sekitar 19,5 kilometer.
Di beberapa lokasi yang dicurigai, SRU air melakukan manuver perahu. Manuver ini bertujuan untuk menimbulkan gelombang air yang bisa mengangkat benda-benda yang ada di dasar sungai, termasuk dengan korban yang diduga terjebak di dalamnya.
Nanang menambahkan, sebanyak dua SRU darat juga dikerahkan untuk melakukan pemantauan di sekitar lokasi kejadian dan di daerah bendungan gerak Sembayat.
Untuk mengoptimalkan pencarian, tim SAR gabungan juga menyebarluaskan informasi kejadian tenggelamnya korban ini kepada warga sekitar dengan maksud agar warga melaporkan jika melihat keberadaan korban.
Upaya pencarian korban ini melibatkan pulahan personel gabungan dari Kantor SAR Kelas A Surabaya, BPBD kabupaten Gresik, BPBD Prov Jatim, SAR MTA, SAR Pangkah, Satpolairud Gresik, POLSEK Dukun, KORAMIL Dukun, Jasa Tirta, MDMC Gresik, SAR Surabaya, RAPI, relawan WLP, SEMAR, Siaga Kota, Agen BPBD Prov Jatim, CBP Bungah, warga sekitar dan potensi SAR lainnya.
Diketahui bahwa kejadian yang dialami korban ini bermula saat Ia meninggalkan rumahnya setelah sarapan pagi, pada Sabtu (31/5/2025) pukul 06.00 WIB. Hingga sore hari, korban belum pulang. Karenanya, pihak keluarga dibantu warga sekitar melakukan upaya pencarian dengan menyisir sekitar DAS Bengawan Solo.
Kemudian pada Minggu (1/6/2025), pencarian kembali dilakukan dan menemukan tanda berupa jejak kaki dan sandal yang diduga milik korban. Diduga korban terpeleset dan jatuh ke sungai. (Hms)