Malang – Pencarian terhadap tiga santri yang terseret ombak di Pantai Balekambang, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang, masih terus dilakukan. Hingga Kamis (10/4/2025) siang, ketiga korban yang dilaporkan hilang setelah bermain air pada Rabu (9/4/2025) sore, belum berhasil ditemukan.
Ketiga korban yang berasal dari Pondok Pesantren Amanatul Ummah, Pacet, Kabupaten Mojokerto, yaitu M. Lutfi Munawar (15), Yassir Arafat I. (15), dan M. Fahmi Sirrillah (15), hilang setelah terbawa arus laut di area aliran pantai. Kejadian ini berlangsung ketika mereka sedang berwisata di pantai tersebut.
Kepala Kantor SAR Kelas A Surabaya, Nanang Sigit P.H., S.I.P., M.M., mengatakan bahwa tim SAR gabungan yang terdiri dari berbagai instansi dan relawan telah dikerahkan untuk melakukan pencarian. Tim SAR gabungan ini melibatkan personel dari BASARNAS, TNI AL Sendangbiru, Satpolairud Sendangbiru, Polsek Bantur, Koramil Bantur, BPBD Kabupaten Malang, serta nelayan setempat.
“Pencarian hari kedua dilakukan dengan mengerahkan empat SRU (Search and Rescue Unit). SRU pertama menyisir area laut menggunakan perahu jukung dan rubber boat, dengan jangkauan area sekitar 3,35 mil laut. Tiga SRU lainnya melakukan pencarian darat dengan menyisir pesisir pantai menuju lokasi yang diduga korban terbawa,” kata Nanang.
Pencarian juga melibatkan upaya penyebaran informasi kepada nelayan sekitar. Tim berharap jika ada nelayan yang menemukan korban, segera melaporkan temuan tersebut ke tim SAR.
Kejadian tersebut bermula ketika ketiga santri tersebut bermain air di area palung laut Pantai Balekambang, yang dikenal memiliki arus kuat. Dua teman korban yang berada di lokasi berhasil diselamatkan oleh seorang wisatawan asing bersama seorang pemandu wisata setempat.
Sampai saat ini, tim SAR masih berupaya keras untuk menemukan ketiga korban. Namun, pada pukul 14.00 WIB, perahu karet yang digunakan oleh Basarnas, Tagana, PMI, BPBD Kabupaten Malang, dan BPBD Provinsi Jawa Timur tidak dapat dioperasikan karena air laut surut. Meski demikian, pencarian darat tetap dilakukan oleh tiga SRU sesuai dengan rencana operasi.
“Perahu karet stand by semua, namun karena air laut surut, akses keluar-masuk perahu karet tidak bisa dilakukan dari Pantai Balekambang. Kami tetap melanjutkan pencarian dengan kekuatan darat,” ujar Andris Dwi, OSC (On Scene Coordinator) dalam keterangan resminya.
