Jakarta — Seorang bocah perempuan berusia 7 tahun berinisial MK ditemukan dalam kondisi mengenaskan di lorong Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu pagi (11/6). Ia sedang tertidur di atas kardus saat petugas Satpol PP yang sedang berpatroli menemukannya.
Anak tersebut mengaku sebatang kara setelah ditinggalkan ayah kandungnya. Saat ditemukan, tubuhnya sangat lemah dan penuh luka. Petugas yang membawanya ke Puskesmas Kebayoran menemukan luka bacokan sepanjang 5-6 sentimeter di tubuhnya, serta memar kebiruan di sekitar mata. Perawat bahkan menyatakan tulang anak tersebut tampak menonjol akibat dugaan dipelintir.
MK mengungkapkan, selama ini ia kerap disiksa oleh sang ayah. Lebih mengerikan lagi, bocah malang itu mengaku pernah dibakar hidup-hidup oleh ayahnya saat masih tinggal di Surabaya. Bekas luka bakar masih terlihat jelas di tubuhnya.
Menurut keterangan Kepala Seksi Humas Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Murodih, bocah tersebut kini dirawat intensif di IGD RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur. Penanganan kasusnya diambil alih oleh Bareskrim Polri karena lokasi utama tindak penganiayaan berada di Surabaya.
“Penanganan akan diambil alih Bareskrim karena TKP penganiayaan di Surabaya,” ujar Murodih, Kamis (12/6).
Murodih menambahkan, MK dan ayahnya tiba di Jakarta pada Selasa (10/6) setelah melakukan perjalanan dari Stasiun Pasar Turi, Surabaya. Namun sang ayah kemudian meninggalkan anak tersebut begitu saja. Ibu kandung MK telah diketahui meninggal dunia.
Kini, penyidik tengah memburu keberadaan sang ayah. Penelusuran dilakukan melalui rekaman CCTV dari beberapa lokasi yang diduga menjadi titik perjalanan mereka.
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) juga turut memberi perhatian terhadap kasus ini. KPPPA sedang menelusuri keberadaan keluarga terdekat dan berupaya memastikan MK mendapatkan pengasuhan yang aman dan layak.
Kasus ini menambah daftar panjang kekerasan terhadap anak yang harus ditindak tegas oleh aparat dan menjadi perhatian bersama agar tak terulang kembali.
