
Washington DC – Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengungkapkan pada Selasa (29/4/2025) bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin masih memiliki minat untuk merundingkan perdamaian terkait perang di Ukraina, meskipun perundingan gencatan senjata yang dimediasi oleh Washington menemui jalan buntu.
Dalam wawancara dengan ABC, Trump ditanya apakah Putin menginginkan perdamaian, dan dengan singkat ia menjawab, “Saya pikir dia menginginkannya.” Pernyataan ini berbeda dengan komentarnya beberapa hari sebelumnya, yang mengungkapkan keraguan tentang niat Putin dalam mencapai perdamaian.

Pernyataan tersebut muncul setelah Trump bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada upacara pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan. Dalam unggahannya di platform Truth Social, Trump mengkritik serangan Putin terhadap daerah sipil, menyebutkan bahwa “tidak ada alasan bagi Putin untuk menembakkan rudal ke kota-kota dan desa-desa dalam beberapa hari terakhir,” yang menunjukkan bahwa Putin mungkin tidak berniat mengakhiri perang, tetapi justru memanfaatkannya.
Meski begitu, dalam wawancara pada Selasa, Trump juga mengindikasikan bahwa Putin mungkin memiliki tujuan untuk menguasai seluruh Ukraina. Namun, Trump menegaskan bahwa ia percaya hal itu tidak akan terjadi selama ia tetap memimpin Amerika Serikat. “Karena saya, dia tidak akan melakukannya,” tegas Trump.
Trump, yang sejak awal masa kepresidenannya mendorong gencatan senjata dalam perang yang telah berlangsung lebih dari tiga tahun, mengakui bahwa janji kampanyenya untuk mengakhiri konflik dalam 24 jam pertama ternyata jauh lebih sulit untuk diwujudkan daripada yang diperkirakan.
Di sisi lain, Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, pada hari yang sama menyampaikan bahwa upaya perdamaian akan dihentikan jika kedua belah pihak tidak memberikan proposal konkret untuk mengakhiri perang. Pernyataan ini datang setelah Putin mengusulkan gencatan senjata tiga hari menjelang peringatan 80 tahun berakhirnya Perang Dunia II di Moskwa minggu depan.
