Sidoarjo – Proses pencarian korban ambruknya Musholla tiga lantai di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo, kembali membuahkan hasil. Hingga Rabu (01/10/2025) malam pukul 21.00 WIB, Tim SAR gabungan bersama relawan berhasil mengevakuasi Tujuh korban dari balik reruntuhan bangunan.
Namun, duka mendalam kembali menyelimuti keluarga besar pesantren. Dari Tujuh korban tersebut, dua santri dinyatakan meninggal dunia, sementara Lima lainnya berhasil keluar dengan kondisi selamat meski mengalami luka. Suasana haru bercampur pilu tak terbendung ketika para korban satu per satu diangkat dari reruntuhan.
Bramantyo Direktur Operasi Basarnas, menuturkan betapa sulitnya mengevakuasi korban. Reruntuhan bangunan yang menumpuk serta akses sempit membuat proses penyelamatan berlangsung lama dan penuh risiko.
“Malam ini ada Tujuh korban yang berhasil kami keluarkan. Dua meninggal dunia dan lima lainnya selamat. Semuanya dievakuasi secara bergantian,” ujar Bramantyo.
Ia menambahkan, kondisi korban selamat saat ditemukan cukup lemah karena terlalu lama terjebak di bawah puing-puing bangunan. “Alhamdulillah mereka masih bisa diselamatkan, meski dalam keadaan lemas dan mengalami luka,” imbuhnya.
Para korban yang selamat segera mendapatkan penanganan medis darurat. Lima santri yang berhasil dievakuasi langsung dibawa ke RSUD RT Notopuro Sidoarjo untuk mendapatkan perawatan intensif. Sementara dua korban meninggal dunia dirujuk ke Rumah Sakit Islam Siti Hajar, Sidoarjo, untuk proses identifikasi lebih lanjut.
Adapun identitas tiga korban selamat yang sudah terkonfirmasi yakni:
1.Syehlendra Haical (13) asal Dusun Krajan, Kabupaten Probolinggo, mengalami luka sedang.
2.Muchammad Wahyudi (13) asal Kapas Lor, Surabaya, mengalami luka sedang.
3.Alfatih Cakra Buana (14) asal Bangkalan, mengalami lecet-lecet di punggung dan pantat.
Sementara itu, dua korban meninggal dunia serta dua korban selamat lainnya masih belum terkonfirmasi identitasnya. Pihak berwenang menyatakan masih menunggu proses identifikasi dari keluarga maupun pihak terkait. Hingga malam hari ini tercatat lima santri ditemukan meninggal dunia.
Tim SAR gabungan bersama relawan terus berupaya keras mencari puluhan santri lain yang diduga masih tertimbun reruntuhan. Hingga berita ini diturunkan, tercatat enam santri berhasil dievakuasi, dengan sekitar 59 santri lainnya masih dalam pencarian.
Di sekitar lokasi, sejumlah ambulance disiagakan untuk mempercepat penanganan jika korban tambahan berhasil ditemukan.
Harapan keluarga korban pun masih bertumpu pada upaya penyelamatan yang berlangsung hingga malam hari. Doa dan tangis keluarga terus terdengar di sekitar area pondok pesantren, berharap sanak keluarga mereka dapat ditemukan dalam keadaan selamat. (rif)












