
Surabaya- Seorang pelajar berusia 11 tahun tahun, BAI, siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al-Hidayah, menjadi korban kekerasan saat merayakan kemenangan timnya dalam pertandingan futsal antar pelajar. Insiden tersebut terjadi di SMP Labschool Unesa 1, Surabaya, pada Minggu, 28 April 2025.
Menurut Kasi Humas Polrestabes Surabaya, AKP Rina Shanty Dewi Nainggolan, BAI datang ke kantor polisi pada malam hari, didampingi keluarganya, untuk melaporkan kejadian tersebut. Laporan yang diterima oleh petugas Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) ini kemudian diteruskan ke Unit Pelayanan dan Perlindungan Anak (PPA) karena melibatkan anak di bawah umur.

“Berdasarkan laporan yang diterima, kejadian ini terjadi sekitar pukul 22:30 WIB. BAI melapor tentang tindakan kekerasan yang dialaminya setelah pertandingan futsal,” kata Rina.
Kronologi Kejadian
Kejadian bermula setelah tim dari sekolah BAI meraih kemenangan dalam pertandingan futsal melawan tim SDN Simolawang. Saat BAI dan rekan-rekannya merayakan kemenangan di pinggir lapangan, seorang pria dewasa yang mengenakan pakaian serba hitam mendekati BAI dan secara tiba-tiba membantingnya ke lapangan.
Tindakan kekerasan tersebut menyebabkan korban mengalami keretakan pada tulang ekor, seperti yang diinformasikan oleh kakak korban melalui unggahan di media sosial. Postingan tersebut menjadi viral, menarik perhatian masyarakat dan memperburuk situasi yang dihadapi oleh BAI.
Penyelidikan dan Tindak Lanjut
Setelah menerima laporan, Polrestabes Surabaya langsung menindaklanjuti dengan penyelidikan lebih lanjut. Polisi berjanji untuk mengusut tuntas kasus ini dan memastikan keadilan bagi korban.
“Kasus ini sedang diselidiki dan kami akan memastikan bahwa segala langkah yang diperlukan diambil untuk menangani kasus ini secara serius,” tegas Rina.
Polisi juga akan melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi dan memastikan pihak yang terlibat dalam insiden ini mendapat proses hukum yang sesuai.
BAI kini mendapatkan pendampingan medis dan psikologis untuk membantu proses pemulihan setelah insiden tersebut. Polisi berharap kejadian ini bisa memberikan pembelajaran penting terkait kekerasan di kalangan anak-anak dan remaja.
