Sidoarjo – Jagat media sosial dihebohkan dengan beredarnya video pengeroyokan brutal yang terjadi di depan sebuah warung Madura di Jalan Raya Ketegan, Kecamatan Taman, Sidoarjo. Kejadian ini terjadi pada Senin dini hari (15/09/2025) sekitar pukul 00.20 WIB dan langsung menyita perhatian netizen.
Dalam video yang tersebar luas, terlihat seorang remaja tak dikenal dikeroyok oleh sekelompok pemuda. Pengeroyokan berlangsung cepat dan brutal, bahkan korban tak sempat melawan atau melarikan diri. Kejadian ini diduga terjadi saat korban hendak mengisi bahan bakar di warung Madura.
Naila, penjaga warung Madura tempat kejadian berlangsung, menjadi saksi mata awal peristiwa tersebut. Ia mengungkapkan bahwa korban datang sendirian menggunakan motor untuk mengisi BBM, sebelum tiba-tiba didekati oleh dua motor berboncengan dari arah timur.
“Anak itu mau isi BBM, tiba-tiba didatangi dua sepeda motor berboncengan dari arah timur lalu dipukuli. Perkiraan kejadiannya sekitar jam 00.20 WIB. Saya tidak tahu permasalahannya karena tiba-tiba datang dan langsung mengeroyok korban,” ujar Naila saat dikonfirmasi awak media I-Todays, Selasa (16/09/2025).
Bayu, salah satu penjaga warung Tegal yang berada tidak jauh dari lokasi kejadian, mengaku kaget saat melihat keributan tersebut. Ia berusaha membantu korban saat pengeroyokan semakin meluas hingga ke depan warungnya.
“Saya baru tahu setelah korban dipukuli sampai ke depan warung. Lalu saya tolong. Awalnya sekitar empat sampai lima orang yang mukuli, lalu dari arah barat datang lagi lebih banyak,” ungkap Bayu.
Senada dengan Bayu, Rizki yang juga berada di lokasi menyebut jumlah pelaku semakin bertambah dan membuat situasi makin mencekam. Menurutnya, lebih dari 10 remaja ikut melakukan pemukulan terhadap korban.
“Total ada lebih dari 10 remaja yang melakukan pengeroyokan. Saya tidak tahu permasalahannya apa, karena saya tanya korban juga tidak menjelaskan apa penyebabnya,” kata Rizki.
Menurut keterangan Rizki dan Bayu, para pelaku tidak hanya memukuli korban, tetapi juga mengambil jaket yang dikenakan korban sebelum meninggalkan lokasi. Hingga saat ini, identitas korban belum diketahui, dan belum ada keterangan resmi mengenai motif pengeroyokan.
Kanit Reskrim Polsek Taman, AKP Hajir Sujalmo, saat dikonfirmasi pada Selasa (16/09/2025), membenarkan kejadian tersebut. Ia mengatakan pihaknya telah melakukan pengecekan ke tempat kejadian perkara (TKP) dan meminta keterangan sejumlah saksi.
“Kami sudah cek TKP dan meminta keterangan saksi-saksi. Saat ini kasus tersebut masih kami dalami dan lakukan penyelidikan,” ujar AKP Hajir.
Namun, AKP Hajir menyayangkan bahwa hingga kini belum ada laporan resmi yang masuk dari pihak korban, sehingga proses hukum belum bisa berjalan maksimal. Pihak kepolisian mengimbau agar korban segera melapor untuk mempercepat penanganan kasus ini.
“Kami masih menunggu laporan dari korban atau keluarganya. Kami imbau agar segera melapor, agar proses penyelidikan dapat kami tindaklanjuti secara menyeluruh,” tutupnya. (rif)
