Jakarta — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan masyarakat untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat disertai angin kencang yang diprediksi melanda sejumlah wilayah di Indonesia pada Kamis (17/4) dan Jumat (18/4) 2025.
BMKG mengungkapkan bahwa curah hujan tinggi pada periode ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor, termasuk masih aktifnya musim siklon tropis di belahan selatan yang berlangsung hingga April, serta terpantau adanya dua bibit siklon tropis, yakni 96S dan 97S, di sekitar perairan Indonesia.
“Bibit siklon tropis 96S terpantau di sekitar Laut Timor, dekat Pulau Rote, NTT, sementara 97S berada di Laut Arafura selatan Papua. Kedua sistem ini berpotensi memicu cuaca buruk di sejumlah wilayah,” jelas BMKG dalam keterangan tertulis, Rabu (16/4).
Selain membawa hujan lebat di wilayah timur dan selatan Indonesia, kedua bibit siklon ini juga diperkirakan memicu peningkatan tinggi gelombang laut, terutama di perairan NTT, Laut Sawu, Laut Arafura, hingga Samudra Hindia selatan.
Tak hanya siklon tropis, BMKG juga mencatat adanya pengaruh dari aktivitas Gelombang Rossby, Gelombang Kelvin, dan Madden-Julian Oscillation (MJO) yang memperbesar potensi pembentukan awan hujan tebal di berbagai daerah.
Berikut daftar wilayah yang berpotensi mengalami hujan lebat, angin kencang, dan cuaca ekstrem pada 17-18 April 2025:
Kamis, 17 April 2025:
-
Hujan sedang hingga lebat diprediksi melanda wilayah Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.
-
Hujan lebat hingga sangat lebat berpotensi terjadi di Sumatera Selatan, Bengkulu, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Tengah, dan Papua Selatan.
-
Angin kencang diperkirakan melanda Aceh dan Bengkulu.
Jumat, 18 April 2025:
-
Hujan sedang hingga lebat masih berpotensi mengguyur wilayah-wilayah dari Sumatera hingga Papua.
-
Hujan lebat hingga sangat lebat diprediksi di Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Bengkulu, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi Tengah, dan Papua.
-
Angin kencang berpotensi terjadi di Aceh, Maluku, dan Nusa Tenggara Timur.
BMKG mengimbau masyarakat, khususnya di wilayah terdampak, agar selalu memantau pembaruan informasi cuaca dan berhati-hati terhadap potensi bencana seperti banjir, longsor, dan pohon tumbang.