Surabaya – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda memprediksi adanya potensi cuaca ekstrem di wilayah Jawa Timur, termasuk Surabaya, pada 10-17 Mei 2025. Gangguan atmosfer berupa gelombang Equatorial Rossby dan Kelvin diperkirakan akan aktif secara bersamaan, yang dapat memicu hujan lebat disertai petir, angin kencang, hingga puting beliung.
Menanggapi prediksi tersebut, Komisi A DPRD Surabaya melalui anggotanya, Muhammad Saifuddin, mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan, khususnya terhadap keselamatan anak-anak. “Pastikan anak-anak tidak bermain di luar rumah saat hujan, terutama di area yang tergenang air atau dekat saluran air yang terbuka,” ujar Saifuddin kepada Ketik.co.id, Rabu (14/5).
Saifuddin, yang akrab disapa Bang Udin, menekankan pentingnya gotong royong dalam menghadapi ancaman bencana. Menurutnya, upaya pencegahan tidak dapat hanya bergantung pada pemerintah kota atau BPBD, tetapi juga membutuhkan peran aktif masyarakat. “Kewaspadaan terhadap bencana alam tidak bisa dilakukan sendirian. Semua pihak harus terlibat, mulai dari warga, RT/RW, hingga instansi terkait,” tegas politisi Demokrat tersebut.
Sebagai langkah antisipasi, warga diimbau untuk memantau informasi cuaca terbaru melalui aplikasi Info BMKG atau situs resmi BMKG Juanda. Selain itu, disarankan pula untuk menyediakan perlengkapan darurat seperti senter, baterai cadangan, dan P3K di rumah. Masyarakat juga diminta untuk memastikan kondisi rumah tetap aman, seperti mengecek atap dan dinding untuk menghindari kerusakan akibat angin kencang.
“Kalau hujan lebat atau angin kencang, sebaiknya kurangi aktivitas di luar rumah dan hindari berteduh di bawah pohon atau baliho yang berpotensi tumbang,” pungkas Saifuddin.












