Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
PeristiwaHeadline

Jejak Qurani Hafiz Muda Dandun Wijakantaka Tajalallah dalam Peluncuran Murottal dan Buku Inspirasi

×

Jejak Qurani Hafiz Muda Dandun Wijakantaka Tajalallah dalam Peluncuran Murottal dan Buku Inspirasi

Sebarkan artikel ini
Jejak Qurani Hafiz Muda Dandun Wijakantaka Tajalallah (Berdasi sebelah Pakde Karwo) dalam Peluncuran Murottal dan Buku Inspirasi
Example 468x60

Surabaya – Dalam sebuah acara penuh makna, peluncuran murottal Al-Qur’an dan buku bertajuk Membangun Cahaya Surga oleh Hafiz Qur’an Dandun Wijakantaka Tajalallah, menjadi momentum refleksi spiritual dan intelektual. Acara ini digelar di Universitas Airlangga, Sabtu (28/6), sebagai wujud apresiasi terhadap perjalanan seorang hafiz muda yang memadukan kecintaan pada Al-Qur’an dengan cita-cita akademik yang gemilang.

 

Example 300x600

Perjalanan Hafiz Dandun: Inspirasi dari Sejak Dini

Dandun Wijakantaka Tajalallah atau biasa disapa dengan Andun sang hafiz muda, berbagi kisah perjalanan panjangnya dalam menuntut ilmu Qurani. “Saat kelas 1 SD, hafalan saya baru beberapa surah dari Juz 30. Ayah saya selalu mendorong agar saya tidak hanya menghafal, tetapi juga memahami Al-Qur’an secara mendalam,” kenangnya.

Perjalanan ini tidak selalu mulus. Tantangan di masa kecil hingga keputusan untuk mondok menjadi titik balik yang signifikan dalam hidupnya.

“Saya menghabiskan tiga tahun di pesantren, mempelajari tajwid, melancarkan bacaan, dan memperdalam hafalan. Proses ini mengajarkan saya bahwa Al-Qur’an adalah kunci ilmu pengetahuan lain. Jadi, tidak cukup hanya hafal, tetapi juga memahami dan mengamalkan,” ujar Andun.

 

Sebuah Pesan untuk Generasi Muda
Dandun menekankan pentingnya memadukan spiritualitas dengan intelektualitas. “Intelektual tanpa moralitas dan spiritualitas tidak akan cukup untuk membangun masyarakat yang sejahtera. Al-Qur’an adalah pelita dalam perjalanan ini,” tambahnya.

 

Apresiasi dari Tokoh dan Akademisi
Peluncuran ini juga mendapat perhatian dari berbagai tokoh, termasuk mantan Gubernur Jawa Timur, Soekarwo. Dalam pidatonya, ia menekankan bahwa murottal Al-Qur’an bukan sekadar karya, tetapi proses yang menginternalisasi nilai-nilai zikir dan moralitas dalam kehidupan masyarakat.

“Jika generasi muda terinspirasi untuk lebih dekat dengan Al-Qur’an, dampaknya tidak hanya pada pribadi, tetapi juga pada perubahan perilaku sosial yang lebih baik,” ujar Soekarwo.

Sementara itu Profesor Dr. Suparto Wijoyo, Wakil Direktur III Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga sekaligus ayah dari Dandun, menambahkan bahwa perjalanan anaknya adalah bentuk usaha untuk menggabungkan keunggulan akademik dan spiritual. “Universitas Airlangga adalah tempat yang tepat untuk mengapresiasi langkah ini. Dengan kombinasi hafalan Al-Qur’an dan prestasi akademik, Dandun siap memanfaatkan jalur Golden Ticket yang menginspirasi banyak anak muda,” tuturnya.

 

Harmoni Spiritual dan Intelektual untuk Masa Depan Bangsa
Acara ini tidak hanya menjadi peluncuran karya, tetapi juga momentum perenungan. “Leadership ke depan harus berbasis keseimbangan spiritual dan intelektual. Kampus harus menjadi jembatan antara dzikir dan pikir,” tegas Prof. Suparto.

Peluncuran ini sekaligus mengingatkan bahwa spiritualitas bukanlah penghalang, melainkan landasan untuk membangun intelektualitas yang bermanfaat bagi masyarakat. Dengan generasi muda yang terinspirasi oleh kitab suci, Indonesia optimis menatap masa depan yang lebih baik.

Example 300250
Example 120x600