Sidoarjo – Suasana haru menyelimuti rumah duka almarhum Muhammad Muhfi Alfian di Perum The Sun Village C14 RT 14/RW 03, Desa Damarsi, Kecamatan Buduran, Sidoarjo. Santri muda itu menjadi salah satu korban meninggal dunia dalam tragedi ambruknya musholla Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny yang terjadi beberapa waktu lalu.
Jenazah Muhfi tiba di rumah duka pada Selasa (14/10/2025) malam. Kedatangan peti jenazah disambut isak tangis keluarga dan kerabat yang telah menunggu sejak sore. Setelah melalui proses panjang identifikasi oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur, kepastian identitas Muhfi akhirnya diumumkan oleh pihak kepolisian.
Usai proses serah terima jenazah di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim, keluarga segera membawa almarhum pulang untuk dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Damarsi. Ratusan pelayat turut mengiringi prosesi pemakaman yang berlangsung penuh keharuan.
Kapolsek Buduran Kompol Subadri bersama sejumlah anggota kepolisian hadir langsung di rumah duka. Kehadiran mereka bukan hanya untuk pengamanan, tetapi juga bentuk belasungkawa atas musibah yang menimpa salah satu warga di wilayah hukumnya.
“Kami dari jajaran Polsek Buduran turut berduka cita yang mendalam atas wafatnya almarhum Muhammad Muhfi Alfian. Kami hadir untuk memberikan dukungan moral dan memastikan prosesi berjalan dengan lancar,” ungkap Kompol Subadri di sela kegiatan takziyah.
Ia menambahkan, pihaknya ikut serta dalam salat jenazah dan mengawal prosesi pemakaman hingga selesai. “Kami turut mendoakan agar almarhum husnul khatimah dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan oleh Allah SWT,” imbuhnya dengan nada haru.
Di tempat yang sama, Kepala Desa Damarsi, Miftakhul Anwaruddin, yang juga hadir di rumah duka, menyampaikan rasa kehilangan mendalam. Menurutnya, almarhum dikenal sebagai sosok anak yang baik, rajin beribadah, dan berbakti kepada orang tua.
“Warga Damarsi merasa sangat kehilangan. Almarhum adalah anak yang sopan dan aktif di kegiatan remaja masjid. Kami semua mendoakan semoga beliau mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT,” ujar Miftakhul.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada tim DVI Polda Jatim dan seluruh petugas yang terlibat dalam proses evakuasi serta identifikasi korban. “Kami ucapkan terima kasih atas kerja keras semua pihak, terutama kepolisian dan tim forensik, yang telah membantu keluarga hingga jenazah dapat dimakamkan dengan layak,” tambahnya.
Tangis keluarga pecah saat jenazah dishalatkan di masjid dekat rumah almarhum sebelum diberangkatkan ke pemakaman. Suasana hening menyelimuti prosesi, sementara warga sekitar berdiri di tepi jalan memberi penghormatan terakhir.
Sebagai informasi, musibah ambruknya musholla Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran terjadi pada Senin (29/09/2025). Peristiwa tersebut menewaskan sejumlah santri yang tengah beribadah. Hingga kini, penyidik Ditreskrimum Polda Jatim masih terus melakukan penyelidikan untuk memastikan penyebab utama runtuhnya bangunan tersebut. (rif)
