Sidoarjo – Aksi unjuk rasa sempat mewarnai suasana di depan restoran Spesialis-nya Soto Boyolali (SSB) Hj. Hesti yang berlokasi di Jalan Raya Wadungasri No. 86, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo, pada Senin (20/10/2025). Sejumlah warga Desa Wadungasri turun ke jalan untuk menyuarakan kekecewaan mereka terhadap pihak manajemen restoran yang dianggap mengabaikan keterlibatan warga dalam pengelolaan lahan parkir.
Ketegangan itu bermula dari konflik perebutan lahan parkir antara warga dan manajemen restoran SSB Hj. Hesti. Warga menilai bahwa mereka selama ini telah turun-temurun mengelola area parkir di kawasan tersebut, jauh sebelum berdirinya restoran. Namun setelah restoran resmi beroperasi, pengelolaan parkir dialihkan kepada pihak luar, yakni perusahaan pengelola parkir berbadan hukum.
Aksi protes warga yang berlangsung di depan restoran itu berjalan damai namun sempat menarik perhatian masyarakat yang melintas di jalur utama Waru–Sidoarjo. Aparat kepolisian dari Polsek Waru bersama anggota Koramil Waru diterjunkan ke lokasi untuk menjaga ketertiban dan memastikan situasi tetap kondusif.
Restoran Spesialis-nya Soto Boyolali (SSB) Hj. Hesti sendiri baru resmi dibuka pada Sabtu (18/10/2025) lalu. Pembukaan outlet baru ini menjadi salah satu bagian dari ekspansi bisnis kuliner khas Boyolali yang kini mulai menjangkau berbagai wilayah di Sidoarjo dan Surabaya. Namun belum genap seminggu beroperasi, permasalahan pengelolaan parkir sudah mencuat ke permukaan.
Menindaklanjuti hal itu, Pemerintah Desa Wadungasri bersama Muspika Waru langsung bergerak cepat memfasilitasi mediasi antara kedua belah pihak. Pertemuan resmi dilakukan di kantor Kecamatan Waru dengan menghadirkan perwakilan warga, pihak restoran, Polsek Waru, dan Koramil Waru. Hasilnya, kesepakatan damai pun tercapai.
Kepala Desa Wadungasri, Sonhaji, saat ditemui awak media i-Todays di kantornya pada Kamis (23/10/2025) siang, menegaskan bahwa persoalan antara warga dan manajemen SSB Hj. Hesti telah selesai.
“Permasalahan perselisihan antara warga dengan pihak manajemen SSB sudah clear di tingkat kecamatan. Kami sudah duduk bersama dengan semua pihak—dari kecamatan, Polsek Waru, dan Koramil Waru,” ujarnya.
Sonhaji menambahkan bahwa pihak restoran juga telah menunjukkan kelengkapan legalitasnya, termasuk dokumen kerja sama dengan perusahaan pengelola parkir. “Manajemen SSB sudah menghadap ke kami dan menyerahkan bukti copy legalitas mereka, baik izin operasional maupun MoU dengan perusahaan yang bergerak di bidang perparkiran. Semua sudah sesuai aturan dan tidak ada yang dilanggar,” tegasnya.
Ia juga mengimbau agar warga tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang belum tentu benar. “Kami sebagai pemerintah desa tentu berpihak pada kepentingan masyarakat, namun semua harus berdasarkan aturan yang berlaku. Kalau sudah ada penyelesaian resmi, ya kita hormati bersama,” tutur Sonhaji menutup pernyataannya.
Sementara itu, Joko, selaku penanggung jawab outlet Spesialis-nya Soto Boyolali Hj. Hesti di Jalan Raya Wadungasri, menjelaskan bahwa persoalan dengan warga kini sudah selesai dengan baik. “Permasalahan sudah clear saat pertemuan di kantor Kecamatan Waru. Kami telah bekerja sama dengan perusahaan pengelola parkir profesional, dan empat warga sekitar juga sudah kami rekrut sebagai karyawan,” katanya kepada i-Todays.
Menanggapi kabar bahwa restoran belum memiliki izin operasional, Joko membantah tegas isu tersebut. “Izin kami lengkap. Semua copy legalitas sudah kami serahkan ke Pemerintah Desa Wadungasri, termasuk MoU kami dengan PT pengelola parkir yang juga bekerja sama dengan outlet kami di beberapa daerah lain. Kami ingin beroperasi dengan profesional dan tetap bersinergi dengan warga sekitar,” pungkasnya. (rif)
