Riau – Sebuah SPBU di Kabil, Kepulauan Riau, menjadi sorotan publik setelah viralnya video yang memperlihatkan petugas SPBU tersebut menolak melayani pengisian Pertalite untuk pengendara sepeda motor dan lebih memilih melayani konsumen yang membawa jerigen.
Video tersebut langsung memicu reaksi keras dari publik hingga pihak Subdit IV Direktorat Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Kepri turun tangan dan melakukan penyegelan pada salah satu nozel pengisian Pertalite di SPBU tersebut.
Menurut Kasubdit IV Tipiter Polda Kepri, Zamrul, tindakan penyegelan dilakukan sebagai tindak lanjut pemeriksaan terkait dugaan pelanggaran penyaluran BBM bersubsidi kepada pelangsir.
“Yang disegel hanya nozel yang kemarin viral saja, sedangkan operasional SPBU tetap berjalan normal,” kata Zamrul, Senin (5/5/2025).
Selain itu, pihak kepolisian telah menetapkan satu orang sebagai tersangka dalam kasus tersebut. Namun, identitas tersangka belum diungkap karena masih dalam proses penyelidikan dan koordinasi dengan jaksa.
Sementara itu, Pertamina Patra Niaga juga menjatuhkan sanksi tegas kepada SPBU 14294716 yang berlokasi di Jalan Pattimura Kabil. Pihak Pertamina menghentikan penyaluran Pertalite selama 7 hari sebagai bentuk sanksi atas pelanggaran yang dilakukan.
“Jika dalam masa sanksi SPBU tidak melakukan perbaikan penyaluran BBM sesuai ketentuan, maka sanksi lebih berat akan dijatuhkan,” tegas Susanto August Satria, Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut.
Sebelumnya, video tersebut memperlihatkan seorang pria yang marah karena tidak dilayani saat hendak mengisi Pertalite. Di sisi lain, petugas SPBU justru melayani pengisian Pertalite untuk beberapa jerigen.
Di tempat lain, kasus penyalahgunaan BBM Pertalite juga terjadi di Klaten, Jawa Tengah, di mana dua awak mobil tangki ditangkap karena diduga mencampur BBM Pertalite dengan air di SPBU Trucuk.
