Jakarta – Seorang perempuan berusia 38 tahun bernama Khatarina atau Khatrin kini harus menjalani hidup dengan penyakit autoimun langka bernama skleroderma. Penyakit ini diduga muncul akibat diet ekstrem yang dijalani serta suntik pemutih yang dilakukannya selama 16 tahun terakhir.
Khatrin awalnya memutuskan untuk melakukan diet ketat demi mendapatkan bentuk tubuh ideal. Selama diet tersebut, ia hanya mengonsumsi air putih dan sayuran tanpa asupan karbohidrat dan protein. “Dietnya itu enggak ada nutrisi. Benar-benar cuma sayur dan air putih, tanpa nasi dan protein,” ujar Khatrin dalam acara FYP di YouTube TRANS7 OFFICIAL, Selasa (6/5/2025).
Selain diet ekstrem, Khatrin juga menjalani prosedur suntik pemutih atau infus whitening untuk menjaga penampilannya. Namun, keputusan tersebut justru berdampak buruk. Kondisi tubuhnya semakin melemah hingga akhirnya didiagnosis skleroderma.
“Sekarang sendi-sendi jari tangan saya sudah kaku. Kulit menebal dan ketarik, sehingga mulut saya jadi mengecil dan gigi terlihat menonjol,” ungkapnya.
Dokter yang menangani Khatrin menjelaskan bahwa diet ekstrem dan suntik pemutih dapat memicu aktivasi genetik yang memperburuk kondisi autoimun. “Sudah ada bakat genetik di tubuhnya, tapi diet ekstrem dan infus whitening membuat penyakitnya aktif,” jelas Khatrin.
Ahli kesehatan memperingatkan agar masyarakat tidak tergiur melakukan diet ketat tanpa pengawasan medis. Diet ekstrem dapat merusak sistem kekebalan tubuh dan memicu penyakit autoimun yang berbahaya.