Surabaya – Sebanyak 1.645 pelaku premanisme dan kriminalitas jalanan berhasil diamankan oleh Polda Jawa Timur dalam Operasi Pekat Semeru 2025. Para pelaku ditangkap di berbagai titik rawan di wilayah Jatim selama operasi tersebut.
Operasi yang digelar sejak awal Mei ini mencakup 1.312 kasus kejahatan, mulai dari aksi premanisme, pemalakan, penjambretan, hingga gangguan keamanan lainnya. Kepala Bagian Pengendalian Operasi Biro Operasi Polda Jatim, AKBP I Made Dhanu Wardana, menyatakan bahwa langkah tersebut merupakan upaya preventif untuk menjaga stabilitas keamanan selama periode libur panjang.
“Operasi ini adalah upaya preventif dan preemtif untuk menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban umum. Kami ingin memastikan masyarakat dapat beraktivitas dengan aman, khususnya saat momentum libur Waisak,” kata Dhanu di Surabaya, Selasa (13/5/2025).
Selama operasi berlangsung, personel kepolisian disebar ke sejumlah titik rawan kriminalitas, termasuk terminal, pasar, pusat perbelanjaan, dan objek wisata. Peningkatan patroli juga dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan mobilitas masyarakat selama perayaan Waisak.
“Potensi gangguan ketertiban masih tinggi, terutama di pusat keramaian. Kami tak ingin masyarakat merasa was-was saat beraktivitas, terlebih saat libur panjang,” tambahnya.
Selain menangkap para pelaku premanisme, polisi juga mengimbau masyarakat untuk aktif melaporkan tindak kriminal melalui layanan darurat 110. Langkah ini diharapkan dapat mencegah aksi kriminal lebih lanjut serta meningkatkan rasa aman di tengah masyarakat.
“Negara harus hadir memberi rasa aman dan nyaman. Premanisme tidak boleh dibiarkan mengganggu aktivitas warga, apalagi saat roda ekonomi tengah berputar,” tegas Dhanu.
Polda Jatim menegaskan akan terus mengintensifkan patroli hingga libur panjang usai, sembari memastikan situasi keamanan tetap kondusif.
