Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Daerah

Kemacetan Parah di Tanjung Priok, Pengusaha Truk Tuntut Ganti Rugi ke Pelindo

×

Kemacetan Parah di Tanjung Priok, Pengusaha Truk Tuntut Ganti Rugi ke Pelindo

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Jakarta — Kemacetan parah yang melumpuhkan arus logistik di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, memicu kemarahan para pengusaha truk. Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) mengaku mengalami kerugian besar akibat antrean kendaraan yang menumpuk dan menghambat proses pengiriman barang.

Ketua Umum Aptrindo, Gemilang Tarigan, mengungkapkan bahwa pihaknya tengah menghitung total kerugian yang dialami dan mempertimbangkan langkah hukum untuk menuntut ganti rugi dari pengelola pelabuhan, PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo.

Example 300x600

“Kerugian cukup besar, kami sedang kalkulasi. Tidak menutup kemungkinan akan menuntut ganti rugi ke Pelindo,” ujar Gemilang, Kamis (17/4/2025).

Menurut Gemilang, ada dua faktor utama yang menyebabkan kemacetan parah ini. Pertama, efek pembatasan operasional truk logistik selama 16 hari pada masa Lebaran 2025. Kedua, lonjakan aktivitas ekspor menyusul kebijakan tarif dari Amerika Serikat yang mendorong eksportir mempercepat pengiriman sebelum aturan baru berlaku.

“Dalam waktu 90 hari, tarif ekspor ke AS akan naik. Eksportir buru-buru kirim barang sebelum tarif diberlakukan, imbasnya pelabuhan jadi penuh sesak,” jelasnya.

Pelindo Angkat Suara, Minta Maaf

Menanggapi keluhan tersebut, pihak Pelindo melalui Executive General Manager Regional 2 Tanjung Priok, Adi Sugiri, menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dirasakan oleh pengusaha maupun masyarakat.

Adi menyebut bahwa kemacetan dipicu oleh aktivitas bongkar muat yang melonjak tajam, terutama di Terminal NPCT 1, usai masa pembatasan truk dan menjelang libur panjang akhir pekan.

“Tidak ada gangguan sistem di pelabuhan, ini murni karena lonjakan volume truk yang masuk,” ungkap Adi.

Data Pelindo menunjukkan lonjakan kendaraan hampir dua kali lipat dari biasanya. Jika dalam kondisi normal hanya sekitar 2.500 truk per hari, pada puncak kemacetan jumlahnya tembus lebih dari 4.000 truk.

Adi memastikan Pelindo terus berkoordinasi dengan aparat kepolisian guna mengurai kepadatan lalu lintas di dalam dan sekitar pelabuhan.

“Kami berupaya semaksimal mungkin menjaga kelancaran arus logistik, sekaligus mengantisipasi kemacetan di titik-titik rawan,” tegasnya.

Example 300250
Example 120x600