Situbondo – Isu santet kembali memicu tragedi berdarah. Seorang pria paruh baya di Desa Sopet, Kecamatan Jangkar, Kabupaten Situbondo, tewas dibacok tetangganya sendiri pada Sabtu malam (24/5/2025). Korban, Jumawi (50), meninggal dunia setelah mengalami luka parah akibat serangan brutal menggunakan celurit.
Satreskrim Polres Situbondo bergerak cepat dan berhasil menangkap dua terduga pelaku, yakni SB (24) dan sepupunya, AR (35), yang diketahui merupakan tetangga dekat korban.
Kasat Reskrim Polres Situbondo AKP Agung Hartawan menjelaskan, SB nekat menghabisi nyawa Jumawi karena yakin korban telah menyantet keluarganya.
“SB meyakini korban telah menyantet kakek, nenek, dan pamannya yang telah meninggal, serta ibunya yang sedang sakit keras. Keyakinan ini diperoleh dari beberapa dukun dan warga sekitar,” kata Agung, Senin (26/5/2025).
Kondisi mental SB yang terguncang karena ibunya dirawat di rumah sakit memperparah keadaan. Dalam keadaan kalut, SB pulang ke rumah dan membawa sebilah celurit, lalu mendatangi rumah korban. Ia tidak sendiri—sepupunya, AR, turut serta membawa celurit.
“Sesampainya di rumah korban, AR langsung membacok korban, kemudian dilanjutkan SB yang membacok korban berkali-kali. Korban mengalami luka serius dan meninggal di RSUD Asembagus,” ujar Agung.
Barang bukti berupa dua celurit telah diamankan polisi. Kini kedua tersangka dijerat dengan Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan atau Pasal 351 ayat (3) KUHP tentang penganiayaan yang menyebabkan kematian, dengan ancaman 15 tahun penjara.
Polres Situbondo mengimbau masyarakat untuk tidak mudah terpancing isu yang belum tentu benar, terutama terkait hal-hal berbau mistis seperti santet, dan menyerahkan penyelesaian konflik kepada pihak berwajib.